Cara Praktis Melakukan Perundingan

Perundingan adalah salah satu metode yang paling sering dilakukan dalam penyelesaian permasalahan hubungan industrial yang terjadi di perusahaan. Dari mulai perundingan antara pekerja dengan pengusaha atau lebih dikenal dengan istilah Perundingan Bipartiet, maupun perundingan mediasi yaitu perundingan yang difasilitasi pihak ketiga yaitu mediator dari pemerintah sehingga perundingan unsur tripartit (pekerja, pengusaha dan pemerintah).
Mengingat sangat pentingnya penguasaan pekerja dalam melakukan perundingan, pada kesempatan ini Informasi Pekerja Kota Tasikmalaya  mengulas tentang Cara Praktis Melakukan Perundingan supaya pekerja memiliki kemampuan dalam melakukan perundingan.

Ketrampilan Berunding

Pendahuluan 
Dalam proses melakukan perundingan kolektif, ada tahap-tahap yang harus dilalui. Tahap-tahap itu adalah sebagai berikut: 
1. Mempersiapkan tuntutan 
  • konsultasikan dulu dengan anggota-anggota serikat pekerja/serikat buruh tuntutan yang akan diajukan 
  • lakukan penelitian 
  • putuskan prioritas dan strategi yang akan diambil 
2. Menyampaikan tuntutan 
  • kuasai dengan baik taktik-taktik melakukan perundingan/ tawar menawar secara kolektif 
  • gunakan kekuataan yang dimiliki serikat pekerja/serikat buruh sebagai satu kesatuan pikiran dan tindakan untuk menekan manajemen 
3. Membuat kesepakatan (perjanjian) 
  • buat perjanjian dengan manajemen 
  • konsultasikan perjanjian itu kepada anggota 
  • jalankan/ laksanakan perjanjian itu dan pastikan bahwa perjanjian itu benar-benar ditaati oleh pihak manajemen

Mempersiapkan perundingan secara kolektif 

1. Konsultasikan semuanya dengan anggota 
Untuk memenangkan perundingan, Anda tidak dapat bergantung hanya pada kelincahan Anda menangkis argumentasi manajemen dengan argumentasi yang sulit sekali dibantah kebenarannya atau jauh lebih meyakinkan. 
Anda harus mampu menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang berpengaruh dan disegani oleh anggota-anggota serikat pekerja/serikat buruh yang Anda wakili dan bahwa Anda sepenuhnya mendapat dukungan dari pekerja agar pihak manajemen bersedia memenuhi tuntutan pekerja. 
Untuk itu, Anda harus sanggup menunjukkan bahwa serikat pekerja/serikat buruh yang Anda wakili mempunyai cukup banyak anggota dan bahwa anggota-anggota yang cukup banyak jumlahnya itu benar-benar sepenuhnya memahami pentingnya keberadaan serikat pekerja/serikat buruh serta memberikan dukungan mereka sepenuhnya. 
Jangan coba-coba untuk menggertak manajemen dengan membesar-besarkan dukungan yang Anda peroleh dari anggota serikat pekerja/serikat buruh yang Anda wakili. Jika Anda sebenarnya kurang didukung oleh anggota-anggota yang Anda wakili, upaya Anda menggertak manajemen hanya akan membuat Anda kehilangan kredibilitas sebagai wakil serikat pekerja/serikat buruh. 
Berikut ini diberikan beberapa ide untuk mengumpulkan dukungan: 
  • lakukan pertemuan reguler dan ajak pekerja untuk mengkonsultasikan masalah mereka kepada Anda. Tanyakan masalah-masalah apa yang mereka hadapi dan apa yang menjadi prioritas mereka sebelum Anda menyiapkan tuntutan dan mengajukannya kepada manajemen. 
  • Dengan hati -hati, ajak dan siapkan pekerja untuk mengambil tindakan, kalau Anda pikir hal ini perlu agar tuntutan yang Anda ajukan dipenuhi 
  • lakukan pengambilan suara untuk menunjukkan bahwa pekerja benar-benar siap mengambil tindakan untuk mendukung tuntutan Anda. Hal ini akan sangat membantu Anda untuk menekan manajemen, meskipun Anda akhirnya tidak melakukan tindakan apa-apa. 
  • Anda dapat menyiapkan dan menyebarluaskan selebaran-selebaran dan buletin yang menjelaskan peran dan fungsi serikat pekerja/serikat buruh, dan menjelaskan kepada anggota mengapa mereka perlu mendukung serikat pekerja/serikat buruh.

2. Upaya mencari fakta dan melakukan penelitian 
Adalah wajar untuk menyerahkan tuntutan tertulis kepada manajemen, beserta bukti-bukti pendukung dan alasan mengapa tuntutan itu harus dipenuhi. 
Ada beberapa jenis argumentasi yang dapat Anda gunakan untuk mendukung tuntutan Anda supaya manajemen bersedia memperbaiki upah dan kondisi kerja. Misalnya: 
a) Harga 
Gunakan angka-angka inflasi untuk menunjukkan berapa banyak upah harus dinaikkan agar taraf hidup pekerja dapat dipertahankan. Kalau Anda tidak mempunyai angka-angka yang dapat diandalkan, lakukan penelitian sendiri dan hitung berapa upah yang selayaknya harus dibayarkan kepada pekerja agar pekerja mampu membeli bahan-bahan kebutuhan pokok. 
b) Kemampuan membayar 
Upayakan untuk memperoleh angka-angka yang menunjukkan tingkat penjualan, laba dan omset yang dicapai perusahaan tempat Anda bekerja. Bila perusahaan ternyata meraih laba yang cukup besar dan menunjukkan perkembangan usaha yang menggembirakan, karyawan berhak memperoleh sebagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Memang, pada saat ini tidak akan mudah untuk menuntut hal ini. Namun pada masa yang akan datang, atau dalam jangka panjang, pekerja perlu mengupayakan agar pihak manajemen bersedia mengumumkan rincian unjuk kerja perusahaan secara terbuka kepada karyawan. 
c) Biaya-biaya lain 
Perusahaan-perusahaan di Indonesia sering kali harus melakukan pembayaran-pembayaran yang tidak lazim dilakukan dan tidak dikenal di tempat-tempat lain di mana pun (misalnya yang dikenal dengan nama biaya siluman, uang rokok, uang amplop, uang pelicin dan sebagainya). Biaya-biaya tambahan ini merupakan beban yang tidak perlu yang harus dipikul oleh perusahaan. Bila biaya-biaya ini dapat dikurangi, uang perusahaan dapat dihemat dan disalurkan untuk memperbaiki kesejahteraan pekerja. 
Sebelum mengajukan tuntutan kepada pihak manajemen, juru runding pihak serikat pekerja/serikat buruh harus jelas dulu terhadap hal-hal berikut: 
Tujuan 
Apa yang ingin dicapai/ diharapkan oleh serikat pekerja/serikat buruh?Prioritas 
Apa saja yang diharapkan anggota-anggota serikat pekerja/serikat buruh? Dari sekian banyak harapan atau tujuan tersebut, mana yang perlu mendapat prioritas terlebih dahulu? 
Jalan keluar terakhir 
Apa jalan keluar terakhir yang akan ditempuh serikat pekerja/serikat buruh bila perundingan dengan manajemen tidak membuahkan hasil yang diharapkan? Sampai sejauh mana pihak serikat pekerja/serikat buruh akan bersedia/ siap menerima tawaran minimum yang diberikan perusahaan? 
Argumentasi 
Apa argumentasi, bukti -bukti serta alasan yang akan digunakan serikat pekerja/serikat buruh untuk mendukung tuntutannya? Apa kira-kira argumentasi yang akan dipakai pihak manajemen untuk menyanggah tuntutan itu dan bagaimana cara mematahkan argumentasi yang diperkirakan nantinya akan digunakan oleh manajemen? 
Sangsi 
Sangsi apa dan tindakan apa yang akan dilakukan serikat pekerja/serikat buruh (bila perundingan gagal)? Apakah sangsi dan tindakan itu cukup berbobot? Apakah sangsi dan tindakan itu akan mampu meyakinkan pihak manajemen (untuk memenuhi tuntutan yang diajukan pekerja)?
Taktik 
Putuskan siapa yang akan mengajukan perkara kepada pihak manajemen, bagaimana tim serikat pekerja/serikat buruh akan bekerja, siapa yang akan memberikan argumentasi tambahan, bagaimana agar pihak serikat pekerja/serikat buruh dapat selalu memberikan inisiatif dalam pembicaraan dengan pihak manajemen. Tim perunding dari pihak serikat pekerja/serikat buruh hendaknya selalu mengadakan pertemuan untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum berhadapan dengan pihak manajemen. 

3. Pembicaraan dengan Pihak Manajemen 
Dalam melakukan pembicaraan dengan pihak manajemen, pihak serikat pekerja/serikat buruh hendaknya memperhatikan hal-hal yang amat penting berikut ini:
Menjaga Kesatuan dan Persatuan Serikat pekerja/serikat buruh 
Putuskan siapa yang akan menjadi juru bicara utama. Anggota-anggota yang lain harus datang dan ikut angkat bicara hanya bila diminta oleh juru bicara utama. Sesama anggota serikat pekerja/serikat buruh hendaknya jangan sekali -kali berselisih atau menunjukkan perbedaan pendapat di hadapan manajemen.
Membuat catatan 
Salah seorang dari pihak serikat pekerja/serikat buruh harus mencatat hal-hal penting yang dibahas dalam pembicaraan antara serikat pekerja/serikat buruh dengan pihak manajemen.
Minta waktu istirahat (break) 
Mintalah waktu untuk istirahat sebentar bila pihak serikat pekerja/serikat buruh perlu waktu untuk mempertimbangkan suatu tawaran yang diberikan pihak manajemen, atau menelaah apa yang sebaiknya dilakukan bila kesepakatan rasanya sudah tidak mungkin lagi dicapai.
Upayakan Menguasai Jalannya Perdebatan 
Upayakan agar Anda-lah yang menguasai jalannya perdebatan. Kemukakan atau lontarkan argumentasi -argumentasi dan alasan-alasan yang sulit sekali diperdebatkan kebenarannya untuk mendukung tuntutan Anda sehingga pihak manajemen mengalami kesulitan untuk memberikan bantahan/ sanggahan. Ingatlah bahwa pihak manajemen selalu akan berusaha mencari -cari titik lemah dalam argumentasi Anda, lalu menggunakannya untuk menyerang balik sehingga Anda hanya cuma bisa bertahan.
Penyelesaian 
Tujuan melakukan perundingan adalah untuk membuat persetujuan dengan pihak manajemen dan persetujuan itu hendaknya dapat diterima oleh seluruh anggota serikat pekerja/serikat buruh. Biasanya hal ini berarti melakukan kompromi. Sebelum melakukan kompromi, Anda sudah harus mempunyai gambaran yang amat jelas mengenai sampai seberapa jauh Anda bersedia atau siap untuk berkompromi dengan pihak manajemen dan apa jalan keluar terakhir yang akan ditempuh bila perundingan mengalami jalan buntu. Anda juga harus memperhatikan sampai sejauh mana manajemen bersedia memenuhi tuntutan Anda dan apa saja tawaran yang diberikan pihak manajemen. Anda hendaknya cukup berhati -hati dalam mempelajari tawaran penyelesaian yang diberikan pihak manajemen karena bisa saja tawaran itu dinyatakan dengan kalimat yang sepintas kelihatannya menguntungkan atau sesuai dengan tuntutan serikat pekerja/serikat buruh, tetapi kalau dikaji lebih dalam sebenarnya mengandung persyaratan atau kondisi yang sulit dipenuhi oleh pekerja. Bersiaplah untuk mengalah sedikit. Penyelesaian biasanya lebih mudah dicapai kalau kedua belah pihak yang bertikai tidak ada yang merasa benar -benar dikalahkan.
Nyatakan segalanya secara tertulis 
Jangan sekali -kali meninggalkan perundingan tanpa membawa catatan tertulis yang jelas mengenai apa yang telah disetujui bersama, dan bilamana mungkin, catatan itu sebaiknya ditandatangani oleh kedua belah pihak. Pihak serikat pekerja/serikat buruh harus punya catatan sendiri dan jangan sekali -sekali percaya begitu saja atau t ergantung pada catatan yang dibuat pihak manajemen. 

4. Setelah Perundingan Usai 
Berikan Laporan 
Seusai perundingan, berikan laporan mengenai hasil -hasil perundingan kepada anggota-anggota serikat pekerja/serikat buruh yang Anda wakili. Tanyakan kepada mereka apakah mereka bersedia menerima tawaran yang diberikan pihak manajemen. Bila perundingan itu amat penting dan amat menentukan nasib pekerja, adakan semacam referendum. Mintalah pekerja untuk memberikan suara setuju atau tidak setuju atas penawaran yan g diberikan manajemen. Pihak manajemen hendaknya memberikan ijin kepada Anda untuk menggunakan sebagian jam kerja guna memberikan laporan mengenai hasil perundingan kepada seluruh pekerja yang Anda wakili. 
Umumkan persetujuan yang dicapai 
Bila pihak serikat pekerja/serikat buruh dan pihak manajemen mencapai kesepakatan, surat kesepakatan itu hendaknya difotokopi dan dibagi-bagikan kepada seluruh anggota serikat pekerja/serikat buruh. Wakil -wakil serikat pekerja/serikat buruh perlu diberitahu mengenai hasi l kesepakan ini sehingga mereka juga dapat menginformasikannya kepada para anggota, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pekerja dan mengawasi bahwa kesepakatan itu benar-benar ditaati oleh pihak manajemen.
Bila tak dicapai kesepakatan 
Namun bila tak ada kesepakatan yang dicapai, Anda perlu mempertimbangkan langkah berikutnya yang perlu dilakukan. 

Checklist (daftar acuan) mengenai hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan perundingan: 
Persiapkan perkara yang akan Anda ajukan ke manajemen
  • Kumpulkan dan cek semua fakta yang ada 
  • Simak perjanjian-perjanjian, kebijakan-kebijakan dan hak-hak yang berlaku saat ini 
  • Tetapkan target/sasaran tertinggi yang ingin dicapai dan target terendah untuk dikompromikan 
  • Susun argumentasi -argumentasi yang penting untuk menggolkan tuntutan pekerja 
Galang kerjasama tim yang kuat dan kompak
  • Sebelum melakukan perundingan dengan manajemen, terlebih dahulu adakan pembicaraan/ konsolidasi dengan sesama anggota serikat pekerja/serikat buruh 
  • Pilih siapa yang akan menjadi juru bicara serikat pekerja/serikat buruh 
  • Pastikan bahwa hasil pembicaraan itu semuanya dicatat 
  • Ajak seluruh anggota serikat pekerja/serikat buruh untuk membahas dan menyetujui argumentasi dan taktik apa yang sebaiknya dipakai dalam menghadapi manajemen 
Menghadapi pihak manajemen 
  • Jangan menunjukkan ketidakkompakan di hadapan manajemen 
  • Gunakan tenggang waktu/ waktu istirahat untuk mempertimbangkan tawaran yang diberikan manajemen bilamana perlu 
  • Alihkan jalannya perdebatan ke hal-hal yang menjadi keunggulan argumentasi Anda 
  • Upayakan agar manajemen bersedia memberikan penawaran 
  • Catat secara lengkap jalannya perundingan dengan manajemen 
Memberikan Laporan Hasil Perundingan 
  • Upayakan agar seluruh anggota mengetahui setiap perkembangan yang terjadi 
  • Jangan terburu-buru menerima tawaran yang diberikan manajemen sebelum mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan anggota
Cara Praktis Melakukan Perundingan ini wajib dikuasai oleh pengurus Serikat Pekerja  di perusahaan supaya perjuangan pekerja dalam meraih hak-hak normatifnya bisa terwujud
Cara Praktis Melakukan Perundingan Cara Praktis Melakukan Perundingan Reviewed by Eros Rosid on 01:13 Rating: 5
Powered by Blogger.